Minggu, 13 April 2014

Polusi Udara Dalam Ruangan Lebih Bahaya dari Luar Ruangan???

Bila kita berbicara mengenai polusi udara, yang terlintas dalam pikiran kita biasanya berupa asap dan bentuk-bentuk polusi udara bebas lainnya di luar ruangan. Namun kita sering melupakan bahwa polusi udara juga terdapat di dalam ruangan, padahal polusi dalam ruangan ternyata lebih berbahaya dari polusi luar ruangan.

Sekilas Mengenai Polusi Udara

Udara terdiri atas 99,9% nitrogen, oksigen, dan uap air. Aktivitas manusia dapat menyebabkan lepasnya zat ke udara, dan beberapa di antaranya dapat menyebabkan masalah bagi manusia, tumbuhan, dan hewan. Ada beberapa jenis polusi dan efeknya, termasuk asap, hujan asam, efek rumah kaca, dan “lubang” di lapisan ozon. Masing-masing polutan ini mempunyai implikasi serius bagi kesehatan kita dan lingkungan. Salah satu jenis polusi udara dapat berupa pelepasan partikel ke udara dari pembakaran bahan bakar untuk energi. Gas buangan dari pembakaran bahan bakar di mobil, rumah, dan industri merupakan sumber utama polusi di udara. Beberapa pihak percaya bahwa bahkan pembakaran kayu dan arang dapat melepaskan polutan yang cukup banyak ke udara. Jenis lain dari polusi adalah pelepasan gas beracun, seperti sulfur dioksida, karbon monoksida, oksida nitrogen, dan uap kimia. Ketika polutan-polutan jenis ini berada di atmosfer dapat terbentuk kabut asap dan hujan asam. Selain polusi di luar ruangan, juga terdapat polusi di dalam ruangan. Polutan ini bisa dihasilkan dari kegiatan-kegiatan dalam ruangan seperti merokok dan memasak.  

Polusi Di Luar Ruangan

Polusi udara paling besar di luar ruangan adalah asap. Banyak sekali alat-alat di sekitar kita yang merupakan penghasil asap, seperti knalpot mobil dan emisi industri. Berat ringannya polusi luar ruangan juga tergantung dari keadaan kota, yaitu lokasi geografis, suhu, angin, dan cuaca. Apabila suhu udara di permukaan bumi pada suatu tempat lebih rendah dibanding suhu udara di atasnya, polutan dapat menjadi terperangkap. Hal ini juga terjadi pada kota yang dikelilingi oleh pegunungan di sekitarnya. Selain asap, terdapat pula polusi berupa hujan asam dan efek rumah kaca atau pemanasan global. Hujan asam dapat menyebabkan kerusakan lingkungan berupa kerusakan tanaman, tanah, sungai, dan sebagainya. Karbondioksida hasil pembakaran pun semakin menumpuk akibat efek rumah kaca. Polusi di luar ruangan juga dapat menyebabkan penipisan lapisan Ozon. Lapisan ozon melindungi bumi dari radiasi berbahaya sinar ultraviolet matahari. Klorofuorokarbon (CFC) dari kulkas juga dapat menyebabkan lubang lapisan ozon yang kemudian menyebabkan radiasi ultraviolet yang meningkat. Radiasi ini dapat menyebabkan kanker kulit. 

Polusi Di Dalam Ruangan

Banyak orang lebih banyak terpengaruh oleh efek buruk dari polusi udara di dalam ruangan dibandingkan dengan di luar ruangan. Hal ini terutama terjadi karena banyak orang menghabiskan sebagian besar waktunya dalam ruangan, yaitu sebesar 80-90% dari kehidupan mereka. Padahal, di dalam ruangan terutup sirkulasi udara terbatas. Ada banyak sumber polusi udara dalam ruangan. Asap tembakau, asap dari pembakaran memasak, uap dari bahan bangunan, cat, furnitur, dan lain-lain menyebabkan polusi di dalam gedung. Oleh karena paparan polusi di dalam ruangan lebih besar dibanding di luar ruangan, diperkirakan tingkat polutan udara dalam ruangan adalah 25-62% lebih besar dari tingkat di luar ruangan, dan dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius.



Bagaimana Polusi Udara Dapat Mempengaruhi Kesehatan Kita?

Polusi udara dapat mempengaruhi kesehatan kita melalui efek jangka pendek dan jangka panjang. Efek tersebut berbeda-beda pada setiap individu. Contoh efek jangka pendek adalah berupa  iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, dan infeksi saluran pernapasan atas seperti bronkitis dan pneumonia. Gejala lain dapat berupa sakit kepala, mual, dan reaksi alergi. Sementara itu, efek jangka panjang dapat berupa penyakit saluran napas kronis, kanker paru-paru, penyakit jantung, dan bahkan kerusakan otak, saraf, hati, atau ginjal. Dari efek-efek tersebut, efek polusi udara pada ruangan tertutup ternyata lebih besar dibanding di luar ruangan. Hal ini terjadi karena kita menghabiskan waktu lebih banyak di dalam ruangan dibanding di luar, padahal sumber polusi di dalam ruangan bisa didapatkan dimana saja, mulai dari bakteri di bahan bangunan, jamur, virus, asap rokok, hewan (kucing, anjing, dan sebagainya), insektisida, asap kendaraan saat memanaskan di garasi, sampai asap saat memasak di dapur, pendingin udara (AC), karpet yang tidak terawat, paparan gelombang elektromagnetik dari komputer atau barang-barang elektronik, kimiawi (Pengharum dan pembersih ruangan, pewangi mobil, pakaian), hingga tanaman hidup yang tidak pernah dikeluarkan dari ruangan. Menurut survei, sebanyak 2,8 juta orang mengalami kematian akibat polusi di dalam ruangan.

Bagaimana Pencegahannya?

Mencegah semakin buruknya efek polusi udara dalam ruangan dapat dilakukan dengan hal-hal berikut, yaitu: Memperhatikan bahan bangunan yang digunakan, yaitu yang tidak menimbulkan efek yang mengganggu kesehatan. Hal ini dapat dilakukan melalui konsultasi kepada mereka yang mengerti mengenai hal ini atau dengan mencari informasinya di buku, internet, dan sebagainya.. Ventilasi yang cukup merupakan kunci untuk mengontrol paparan polusi dalam ruangan. Mengurangi merokok. Menjaga kebersihan ruangan. Menjaga kebersihan semua perkakas di kantor/rumah, membuang sampah di tempatnya, atau memilih produk elektronik untuk menekan virus dan kuman akan menjadi solusi tepat agar selalu sehat. Salah satu produk yang bisa diandalkan untuk menekan persebaran virus adalah pendingin ruangan Samsung dengan teknologi Virus Doctor. Sebuah teknologi yang dapat melumpuhkan hingga 99,99 persen mikro organism berbahaya termasuk SARS dan H1N1 dan menjamin udara dalam ruangan yang lebih sehat. Uap air yang dihasilkan dari penguraian memberikan manfaat lain yaitu kelembaban udara, sehingga terbukti aman karena uap air tersebut membuat kulit terjaga kelembabannya dan terbebas dari radikal bebas. Dengan kemampuan tersebut, bisa dipastikan, seluruh ruangan akan jadi lebih sehat untuk dihuni.

Referensi:

http://www.coelhoconstruction.com/air_quality.htm http://www.depsos.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=133 http://www.lbl.gov/Education/ELSI/pollution-main.html http://lifestyle.okezone.com/read/2010/04/08/27/320405/waspadai-polusi-dalam-ruangan http://techno.okezone.com/read/2010/04/01/56/318461/polusi-dalam-ruangan-lebih-berbahaya


0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Top WordPress Themes